[ilustrasi Ki Semar] |
Usaha Iblis untuk menjerumuskan Adam dan Hawa terasa sia-sia
karena ahirnya tobat mereka di terma oleh Allah Swt. Namun Iblis tanpa kenal
lelah mencari celah untuk menggoda mereka berdua. Namun kini Adam dan Hawa
telah jauh berubah, sehingga kini iblis mengincar keturunan mereka.
Mitos menuturkan bahwa Adam membuat peraturan bahwa anak yang
rupawan harus menikahi anak yang tidak menarik, dan masing-masing tidak boleh
menikahi saudara kembar mereka.
Ketika itu iblis menemukan ide untuk untuk membisiki Hawa agar
menentang peraturan tersebut, sehingga ahirnya mereka bertengkar dan merasa
paling berhak atas anak mereka dan paling berhak untuk menetapkan perkawinan.
Untuk memecahkan masalah tersebut ahirnya mereka bersepakat
untuk menuangkan substansi reproduksi masing-masing dalam sebuah guci yang
terpisah dan berdoa memohon petunjuk Allah.
Setelah beberapa hari, angin keras menerbangkan guci Hawa,
dan dari dalam guci milik Adam keluarlah bayi lelaki tampan. Mereka kemudian
menyadari bahwa semua ini adalah kehendak Allah dan menamai anak itu Syis.
Dalam mitos selanjutnya, guci hawa yang terbang terbawa
angin kencang kemudian ditemukan oleh Idajil (raja jin), kemudian dia
merawatnya dan kelak diberikan kepada cucunya yaitu Anwar (Sang (H)yang Nur
Cahaya).
Dalam versi lain dari guci inilah kemudian Semar dan Togog berasal. konon Semar dan togog
adalah pemimpin mahluk halus di Jawa. Setelah Syekh Subakir bernegosiasi dengan
mereka ahirnya mereka mengizinkan pendatang untuk tinggal di pulau Jawa dengan
syarat harus menyadari bahwa Jawa telah di huni oleh mahluk halus terlebih
dahulu. Oleh karena itu, pendatang harus bisa menciptakan keseimbangan antara
satu sama lain.
0 komentar:
Posting Komentar