Quraishshihab.com |
“hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaanya dan menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu.” QS. 16:06
Dalam salah satu tayangan acara televisi swasta , pakar ilmu
tafsir Al Qur’an Prof. Quraish Shihab menerangkan tentang amal bukanlah jaminan
bagi seorang hamba bisa masuk surga Allah, melainkan surga adalah hak
preogratif Allah untuk hamba yang di kehendakinya.
Namun setelah itu penjelasan tersebut menjadi kontroversi di
masyarakat karena ada salah satu keterangan yang menyebut “bahkan Nabi Muhammad
juga belum tentu masuk surga”. Hal itulah yang membuat masyarakat kebingungan.
Berikut ini adalah klarifikasi beliau tentang tayangan
tafsir Al Misbah 12 Juli 2014
Kepada yang meminta klarifikasi langsung, berikut jawaban
saya:
Uraian tersebut dalam konteks penjelasan bahwa amal bukanlah
sebab masuk surga, walauun saya sampaikan juga bahwa kita yakin bahwa
rosululloh akan begini (masuk surga). Penjelasan saya berdasar hadits:
Laa yadkhulu akhudukum al jannata bi ‘amalihi, qiila khataa anta yaa rasulallah? Qoola khataa ana illa an yataghomadanii allahu birahmatihi…
“tidak seorangpun masuk surga karena amalnya”, sahabat
bertanya: “engkau pun tidak?” beliaupun menjawab : “saya pun tidak, kecuali
berkat rahmat Allah kepadaku.”
Ini karena amal baik bukan sebab masuk surga tapi itu hak
prerogratif Allah.
Uraian diatas bukan berarti tidak ada jaminan dari Allah
bahwa rosul tidak masuk surga, saya jelaskan juga dalam episode yang sama bahwa
Allah menjamin dengan sumpahNya bahwa Rosululloh SAW akan di berikan
anugrah-Nya sampai beliau puas, yang kita pahami sebagai surga dan apapun yang
beliau kehendaki. Wa la sawfa yu’thika
rabbuka fa tardha.
Itu yang saya jelaskan tai sebagian di pelintir, di kutip
sepotong dan di luar konteksnya.
Silahkan menyimak ulang penjelasan saya di episode tersebut.
Mudah-mudahan yang menyebarkan hanya karena tidak mengerti dan bukan bermaksud
memfitnah. (Quraish Shihab)
sumber : NU Onlen
0 komentar:
Posting Komentar